Sabtu, 16 Maret 2013

     Ketersediaan SDA dipermukaan bumi ini sangat beragam dan penyebarannya tidak merata. Ada SDA yang melimpah ruah, ada pula SDA yang terbatas atau sangat sedikit. Bila terjadi ketidakseimbangan antara jumlah penduduk dan persediaan SDA, maka lingkungan hidup bisa berubah.
      Manusia adalah salah satu faktor terbesar yang menyebabkan perubahan SDA di muka bumi ini. Semua tergantung pada mereka (manusia) mampu atau tidaknya merawat, menjaga, dan melestarikan SDA tersebut. dalam melestarikan SDA bisa dilakukan dengan memulai dari hal yang kecil, seperti yang dilakukan para santri di Pondok Pesantren Modern (PPM) Al-Ihya, Cigugur, Kuningan-Jawa Barat. Mereka memulai dengan menanam cabe di sekitar ma'had Al-Ihya. Kegiatan itu dilakukan oleh Klub Khusus di Pondok Pesantren Al-Ihya yang  dinamakan Sains Club (SC).
      Proses penanaman yang dilakukan terdiri dari beberapa bagian tanam. Bagian pertama ditanam di dalam polibek dengan perlakuan yang berbeda. Ada polibek yang didalamnya diberikan pupuk dan ada yang tidak. Bagian kedua ditanam di tanah pekarangan dengan proses yang sama pula.
      Menurut Tuti Susilawati dan Vani Zamilatul Marwiyah yang merupakan anggota dan sains club, memeberikan pendapatnya bahwasannya kegiatan ini sangat menyenangkan dan pastinya akan dirasakan manfaatnya kelak. Dan menurutnya, kegiatan ini harus harus dilanjutkan kepada masyarakat luas agar mereka tahu dan sadar betapa bermanfaatnya usaha kecil bila dilaksanakan dengan cara yang benar dan bersungguh-sungguh. Seeperti usaha yang dilakukan Tim Sains Club dalam menanam tanaman cabe. Oleh karenanya, melestarikan SDA sangatlah penting juga bermanfaat. Sedikit apapun kegiatan yang dilakukan, pasti akan dirasakan efeknya. Seperti bunyi hukum Newton,"Dimana ada aksi, pasti ada reaksi".

0 komentar:

Blogroll

www.ppmalihyakuningan.org

About