Pesantren,
bila dirunut dari sejarah berdirinya maka sudah berumur puluhan bahkan ratusan
tahun yang lalu. Para ahli sejarah mencatatnya bahwa lembaga ini telah berdiri
sejak dari jaman penjajahan Belanda, lembaga pendidikan non formal ini telah
berkiprah dalam bidang pendidikan khususnya materi pelajaran yang berkaitan
dengan Agama Islam.
Pondok Pesantren Modern (PPM)
Al-Ihya dibentuk pada tahun 1988, terletak di Kelurahan Cigugur, Kecamatan
Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. PPM Al-Ihya kira-kira terletak 5 km ke
arah barat dari kota Kuningan, tepatnya di kaki Gunung Ciremai (sebelah timur).
Posisinya diatas sebuah bukit yang disebut Mayasih. Pada awalnya daerah ini
merupakan bukit bebatuan besar dan gersang, bahkan tanahnya yang hanya
mengandung batu kerikil dan pasir menjadikan tumbuh-tumbuhan tidka hidup dengan
subur.
Perlahan daerah ini dijadikan lahan
peternakan sapi, mulai ada rumah tinggal dan lambat laun tanahnya diolah
sehingga cukup subur. Cuacanya sangat sejuk, tenang dan jauh dari hiruk pikuk
keramaian kota.
Beberapa orang pendiri Pondok
Pesantren Modern Al-Ihya Cigugur yang mana mereka merupakan para tokoh agama
dna masyarakat di Kelurahan Cigugur. Mereka adalah Bapak Drs. H. A. Nana
Rusyana,M.M.Pd, Drs. H. Djajuli,M.Pd, Drs. H. O. Gholib (Alm) yang merupakan
Pimpinan 1, Dr. H. Ujang Syafrudin, Pimpinan Generasi II, Drs. H. K.D. Wahyudin
(alm), H. Tadjudin Noor,BA (alm), Madrohim (mantan ketua DPR Kab. Kuningan),
dll.
Pondok Pesantren ini bernaung
dibawah Yayasan Al-Ihya Kuningan (awalnya : Yayasan Islamic Centre Al-Ihya
Kuningan) yang berdiri pada tahun 1985.
Ada beberapa latar belakang
berdirinya Pondok Pesantren ini, diantaranya adalah 1. Di masa itu perlu
dibentuk suatu yayasan yang diharapkan bisa menjadi pusat pendidikan.studi
keislaman untuk bisa mencetak kader-kader ulama yang bisa memenuhi tuntutan
kebutuhan masyarakat di Kabupaten Kuningan, 2. Meningkatkan kuantitas/jumlah
siswa MAN Cigugur (waktu itu masih filial/menginduk pada MAN Ciwaringin
Cirebon), 3. Perlunya ber fasta biqul khoirat dalam membina umat Islam
dengan agama lain.
Ada beberapa faktor penunjang yang
menjadikan Pondok Pesantren Modern Al-Ihya menjadi primadona pada tahun 90an
yakni, keberadaan para guru yang memang merupakan da’i yang terbiasa memberikan
ceramah dan tausiahnya. Mereka adalah Bapak Drs. H. A. Nana Rusyana, M.M.pd,
Drs. H Djajuli, M.Pd, Drs. H. O. Gholib (alm), Dr. K.H. Ujang Syafrudin, Drs.
H.K.D. Wahyudin (alm), Dr. H.A. Fenny Rachman, H. Syarif Hidayatullah, M.Ag,
K.H. Dodo Murtadlo, Lc, dan lain-lain.
0 komentar:
Posting Komentar